Kamis, 08 Juni 2017

Mengenal Busi Pada Kendaraan

Mengenal Busi Pada Kendaraan


Busi atau pemantik api pada ruang bakar mesin merupakan suatu komponen pada kendaraan bermesin bensin yang sangat vital, oleh karnanya kita harus sering mengecek komponen tersebut, karna jika busi sudah aus maka kendaraan sulit dihidupkan, dan juga sudah tertumpuk kerak carbon pada bagian elektrodanya, dijamin mesin sulit hidup dan kemungkinan busi sudah tidak layak pakai, busi memiliki banyak jenis terhantung dari bahan dasarnya, dan juga busi bisa menjadi alat pengukur optimalnya antara campuran bahan bakar dan udara secara manual, oke langsung saja ke pembahasan berikut.

Jenis-Jenis Busi

Karena panas busi sangat dipengaruhi oleh posisi penempatan busi dan kondisi pengoperasian maka pemilihan harus tepat ( pemilihan tingkat panas busi ). Elektroda busi merupakan bagian paling panas temperatur elektroda tengah ditentukan oleh panjang insulator.
Seperti ditunjukkan gambar, insulator yang panjang menyebabkan temperatur elektroda mudah naik, busi tipe ini disebut tipe panas dan cocok untuk penggunaan kecepatan rendah dan jarak dekat apabila insulator pendek temperatur cenderung rendah dan tipe ini disebut tipe dingin, busi tipe ini cocok untuk kecepatan tinggi dan beban berat.

Konstruksi Busi

Komponen utama besi yaitu insulator, rumah ( casing ) dan elektroda tengah.

Insulator keramik

Insulator keramik berfungsi untuk memegang elektroda tengah dan berguna sebagai insulator antara elektroda tengah dengan rumah. Gelombang yang dibuat pada permukaan insulator keramik berguna untuk memperpanjang jarak permukaan antara terminal dan rumah untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api tegangan tinggi insulator keramik terbuat dari poeselen alumunium murni yang mempunyai daya tahan panas yang sangat baik.

Rumah ( casing )

Rumah berfungsi untuk menyangga insulator keramik dan juga sebagai penahan busi terhadap mesin.

Elektroda

Elektroda tengahElektroda tengah terdiri dari komponen-komponen :
  • Sumbu pusat : mengalirkan arus dan meradiasikan panas yang ditimbulkan oleh elektroda.
  • Seal kaca : membuat kerapatan antara sumbu pusat dengan insulator keramik
  • Inti tembaga : merambatkan panas dari elektroda dan ujung insulator agar cepat dingin
  • Elektroda tengah : membangkitkan loncatan bunga api ke masa
Elektroda masa dibuat sama dengan elektroda tengah alur U, alur V dan bentuk khusus dari elektroda yang lain di buat dengan tujuan agar memudahkan loncatan api.
Fungsi Busi Pada Motor Dan Jenisnya

Langkah-Langkah Perawatan Busi

Periksa pada 3.000 km ganti setiap 6.000 km bila perawatan busi diabaikan maka akan mengakibatkan mesin sukar dihidupkan dan tenaga berkurang bila busi digunakan cukup lama, elektroda sedikit demi sedikit aus terbakar dan sepanjang permukaan bagian kepala busi terjadi pengedapan arang.
Fungsi Busi Pada Motor Dan Jenisnya
  1. Lepas kepala kabel busi
  2. Lepas busi dari kepala silinder
  3. Penimbunan arang pada busi akan menghambat percikan bunga api dan mengakibatkan gangguan pembakaran oleh karena itu bersihkan arangnya
  4. Bila elektroda bagian tengah aus atau meleleh maka busi harus diganti atau disetel celahnya dengan feeler gauge sesuai dengan ketentuannya. Celah busi 0,6 – 0,7 mm
  5. Periksa kondisi pembakaran pada busi bila tidak normal ganti busi sesuai dengan spesifikasi motornya
  6. Kecangkan busi dikepala silinder sesuai dengan moment kekencangannya.
  7. Saat mengganti busi perhatikan ukuran ulirnya bila ukurannya terlalu pendek arang akan menutupi ulir lubang busi dan mengakibatkan mesin cepat rusak.

Alat Dan Bahan

  1. Satu unit sepeda motor
    Sepeda motor ini berfungsi sebagai media utama dalam praktek
  2. Feeler gauge
    Berfungsi untuk mengukur celah busi
  3. Kunci busi
    Berfungsi untuk melepas busi dari motor
  4. Obeng +
    Berfungsi untuk membuka sekrup cover body
  5. Amplas
    Berfungsi untuk membersihkan kerak – kerak karbon pada busi

Sejarah busi

kali ini kita tujukan pada salah satu produsen otomotif yang juga memproduksi busi terkenal dari jerman yaitu Bosch.




Lebih dari 110 tahun yang lalu, Bosch mencapai terobosan dalam teknologi otomotif modern: high-voltage magneto kecil bertegangan tinggi pertama diciptakan di karya Stuttgart pada tahun 1901. high-voltage magneto ini kemudian menggantikan sistem pengapian seperti tabung cahaya dan nyala api yang biasanya dipakai.

 

Mesin berbahan bakar bensin menjadi lebih bertenaga dan aman - ini merupakan dorongan yang berarti bagi industri otomotif. Pada tanggal 7 Januari 1902 Bosch dianugerahi paten atas businya dan inilah awal cerita kesuksesan Bosch. Hingga kini Bosch telah mengembangkan lebih dari 20.000 tipe busi. Meskipun bosch terus mengembangkan busi, namun prinsip operasi busi yang dikembangkan oleh Bosch tidak pernah berubah selama 110 tahun, performanya meningkat secara terus-menerus.

Fakta dari pengalaman 110 tahun:

  • Bosch menciptakan busi
  • Bosch memproduksi lebih dari 350 juta busi per tahun
  • Standar kualitas tinggi yang sama berlaku untuk produksi di seluruh dunia

Standar kualitas : Busi dari Bosch  


Semua Produsen otomotif, pengendara kendaraan bermotor, produsen sepeda motor setuju bahwa Busi Bosch merupakan pilihan utama. Hal ini dikarenakan adanya kerjasama yang baik diantara Bosch dan produsen kendaraan. Busi bosch terkenal akan peformanya yang luar biasa dan dapat diandalkan. Bosch dapat memberikan busi terbaik bagi setiap kendaraan karena Busi Bosch didesain secara sempurna agar dapat memenuhi kebutuhan setiap mesin.

Busi dari Bosch : Perintis untuk Sistem Pengapian 

Busi adalah salah satu komponen paling penting pada kendaraan dengan mesin yang berbahan bakar bensin. Tidak hanya berperan untuk pengoperasian awal mesin yang baik tapi juga memiliki peranan penting dalam pencapaian performa mesin yang optimal dan operasi mesin yang andal terutama untuk sistem manajemen mesin modern, dimana busi dan desainnya meningkat secara signifikan.
Fungsi busi adalah memastikan pembakaran bahan bakar berjalan baik di dalam mesin. Untuk mencapainya, tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian dimasukan kembali ke dalam ruang pembakaran dan campuran bahan bakar/udara terkompresi dan kemudian disulut oleh percikan listrik yang lewat di antara elektroda.
  
 

Variasi khusus pada situasi khusus 

Prinsip kerja dari busi sangat luar biasa karena sangat sederhana, konduktor yang terisolasi di dalam mesin akan meneruskan tegangan tinggi ke elektroda, dimana listrik akan memercik ke elektroda. Lompatan bunga api listrik ini akan membakar campuran bahan bakar dan udara.
Kelayakan dari busi tersebut ditentukan oleh : Desain, material ( bahan) yang digunakan dan proses pembuatannya.

Trendsetter: Bosch adalah yang terdepan

Bosch melakukan banyak penelitian dan pengembangan secara terus-menerus dan selalu meluncurkan busi seri terbaru untuk memenuhi standart yang terbaik. Hal ini berarti : Konsumsi rendah, pengurangan emisi, dan ukuran yang lebih efisien. Menyadari nilai inovasi dalam teknologi yang dimiliki oleh Bosch, industri otomotif intenasional selalu ingin berkerja sama dengan Bosch.

Fitur khusus karya Bosch:

  • Berprinsip mempunyai ketepatan yang maksimum : Produksi tanpa toleransi dalam hal pengembangan baru geometri, bahan-bahan dan metode produksi.
  • Bahan-bahan baru: Paduan platinum, iridium dan rhodium yang bermutu tinggi guna membantu mengatasi keausan busi.
  • Posisi percikan pengapian yang tepat di area ruang pembakaran dijamin oleh posisi percikan yang panjang.
  • Elektroda arde sejajar memastikan pengapian andal untuk engine injeksi langsung basis semprotan.
  • Dimensi pemasangan kompak yang sangat baik: Ruang lingkup lebih banyak untuk desainer engine.
  • Simulasi komputer: Dalam proses menyempurnakan busi untuk mesin bensin injeksi menggunakan metode simulasi unik sedunia
  • Pengganti platinum yang mahal: Bosch sedang mencari elektroda andal dan bahan koneksi yang berkualitas dengan maksud untuk mengurangi biaya dan meningkatkan umur pakai busi.

Busi yang tepat untuk setiap aplikasi

Beragam busi dari Bosch merupakan busi yang tepat untuk hampir setiap kendaraan. Secara teknis, busi didesain secara sempurna untuk memenuhi persyaratan setiap kebutuhan mesin.
Namun, busi Bosch tidak hanya membuktikan keandalanya di jalan. Busi Bosch juga digunakan di dunia industri dengan sukses seperti halnya di bidang pelayaran dan luar ruangan. Di kapal motor, stasiun tenaga panas tipe blok dan mesin bertenaga rendah untuk taman dan pekerjaan kehutanan: Busi Bosch unggul berkat kualitas terbaiknya.
Busi dari Bosch memastikan pengoperasian mesin awal yang andal dan operasi mesin yang sempurna dengan keuntungan lainya berupa pengapian yang rendah polusi, perlindungan yang efektif terhadap korosi macet di ulir maupun konduktivitas kelistrikan yang baik.

Performa teratas: Teknologi mutakhir untuk yang terdepan 

Tanpa satu komponen tertentu, olahraga motor international akan terhenti: Busi Bosch. Apapun situasinya – baik perlombaan Le Mans selama 24 jam, Indy Racing League, V8 Supercar Series, Swedish Touring Car Championship atau DTM di Jerman – tim terdepan selalu bergantung pada busi dari Bosch. Dan paduan itrium yang inovatif membuatnya sangat tangguh dan tahan aus.

Teknologi juara untuk pemakaian sehari-hari

Bahan bermutu tinggi seperti itrium, platinum dan iridium menjadi dasar pengembangan busi yang didesain khusus untuk kebutuhan olahraga motor. Pencapaian di arena balap dapat juga menguntungkan pengguna yang berada di jalanan. Teknologi yang inovatif tergabung ke busi peralatan asli dan selalu disempurnakan lebih baik sebelum diproduksi luas untuk bengkel dan di pasar.

Produk busi yang ditawarkan Bosch

Bosch Super

Untuk lalu lintas perkotaan yang macet dan berkendara dengan jarak tempuh yang jauh: Bosch Super bekerja sesuai namanya. Inilah alasan busi Bosch dengan inti tembaga akan menjadi yang terlaris di Eropa pada masa yang akan datang.

Fitur-fitur unggulan:

  • Pencapaian temperatur operasi yang cepat
  • Keterandalan start dingin tinggi
  • Perlindungan mesin dan konverter katalis
  • Penetapan celah elektroda

Super juga berarti:

Kualitas Bosch terbaik untuk hampir semua kendaraan dan sesuai dengan persyaratan spesifik yang di tentukan produsen kendaraan. Ditambah adanya jaminan umur pakai yang panjang karena diproduksi dengan baik dan menggunakan bahan yang bermutu tinggi:
  • Inti tembaga elektroda pusat merupakan penetral panas yang baik dan akan melindungi kelebihan panas yang mungkin terjadi.
  • Paduan nikel kromium elektroda pusat memberikan perlindungan korosi untuk inti tembaga dan memastikan daya tahan tingkat tinggi terhadap pengikisan pada busi.
Bosch Super Plus



Logam bumi langka memastikan keterandalan tanpa diragukan. Paduan itrium inovatif digunakan Bosch Super plus berasal dari teknologi motorsport, yang dilihat sebagai kunci untuk mendapatkan performa teratas. Namum busi ini juga telah lama diedarkan untuk kendaraan umum di jalanan. Sekarang ini Bosch Super plus telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Fitur khasnya adalah desain elektroda khusus (runcing, elektroda arde berprofil) yang memerlukan tegangan pengapian rendah.

Sekilas keuntungan Anda:

  • Pencapaian temperatur operasi yang cepat
  • Peningkatan keterandalan start dingin
  • Perlindungan engine dan konverter katalis
  • Penetapan celah elektroda
  • Umur pakai ekstra panjang
Bosch Super plus tersedia dalam paduan nikel-itrium dan dengan elektroda platinum. Bermacam-macam busi kompak dengan 54 jenis yang tepat untuk hampir semua mobil.

Bosch Platinum Iridium 

Dibandingkan logam mulia lainnya, platinum merupakan yang paling berharga. Termasuk juga busi Bosch, karena menawarkan panas dan kondukvitas kelistrikan terendah pada logam mulia manapun serta pemuaian panas paling rendah. Fakta membuktikan bahwa busi ini sebagian besar tahan terhadap korosi, busi platinum Bosch platinum terutama memiliki umur pakai yang panjang. Busi platinum-iridium kami bercirikan inti tembaga dan elektroda logam mulia. Busi platinum ganda dibuat oleh ujung platinum hasil las laser (elektroda pusat) atau elektrodanya berujung platinum (elektroda arde).

Bahkan lebih banyak keuntungan pada hasilnya:
  • Pencapaian temperatur operasi yang cepat
  • Peningkatan keterandalan start dingin
  • Perlindungan mesin dan konverter katalis
  • Penetapan celah elektroda
  • Elektroda platinum-iridium yang bagus untuk peningkatan pengapian dan operasi mesin yang sempurna
  • Cocok untuk kendaraan bertenaga gas

Bosch Super 4


Busi berperforma tinggi ini beroperasi dengan prinsip celah udara permukaan terbaru. Ini merupakan busi pertama dengan empat elektroda arde tipis serta elektroda pusat runcing, berplat perak. Keunggulan teknis ini juga terlihat jelas di performa mesin dalam semua kondisi berkendara dan sepanjang pemakaian.

Sekilas Manfaat Anda:

  • Akselerasi lebih baik secara nyata
  • Pengoperasian yang lebih sempurna
  • Elastisitas mesin yang unggul
  • Celah elektroda tetapan pabrik
  • Memungkinkan delapan celah percikan untuk keterandalan pengapian
  • Dapat membersihkan sendiri berkat desain celah permukaan
  • Bidang permukaan panas lebih luas: Kemampuan untuk menghidupkan mesin dalam kondisi dingin hingga tiga kali lebih banyak dibandingkan busi konvensional
  • Peningkatan perlindungan lingkungan dan konverter katalis
Dan: 

Busi Super 4 juga dapat digunakan pada kendaraan model lama, sehingga mereka dapat juga menikmati Manfaat teknologi busi modern.

Bosch Perak

Bertenaga: Dilengkapi untuk memenuhi tantangan sport

Bosch menawarkan altenatif tepat untuk semua jenis mesin. Jadi macamnya tidak hanya terbatas pada kendaraan roda empat. Keterandalan busi sangatlah penting untuk sistem mesin yang beroperasi pada putaran tinggi secara konstan dan oleh karena itu membutuhkan standar performa teratas, seperti halnya dengan sepeda motor dan perahu motor atau bahkan mobil salju. Bosch Perak didesain untuk memenuhi tantangan ini.

Busi elektroda perak:

  • Memastikan pengapian yang andal
  • Mencegah terjadi pembakaran tidak sempurna di dalam mesin
Kisaran DIY

Tidak perlu pencarian yang menjemukan : Cara cepat dan mudah menemukan busi yang tepat Siapapun yang ingin mengganti busi dapat membeli langsung kemasan gelembung.
Sistem nomor ID sederhana dan nomor Bosch langsung menunjukkan ke busi yang diperlukan. Dan semua informasi penting untuk penggunaan yang benar, instalasi profesional.
DIY Super
Bosch Super tersedia dalam kemasan yang dapat digunakan untuk mayoritas kendaraan
 
Type untuk alat berkebun dan kehutanan: Bosch Super special
Type untuk alat berkebun dan kehutanan: Bosch Super special
Khusus untuk sepeda motor: Bosch Super special
Khusus untuk sepeda motor: Bosch Super special

Petunjuk pemasangan

Instruksi pemasangan
- Pilih busi dengan celah elektroda sebesar 0.7 mm (standar) atau sesuai regulasi celah.
- Selalu bersihkan kepala silinder sebelum melepaskan busi lama.
- Lepaskan busi lama.
- Mulai dengan mengencangkan busi baru dengan tangan dan kemudian kencangkan ke torsi yang tepat dengan kunci torsi (lihat ke kotak lainnya).
- Periksa konektor busi (lihat dan cari keretakan). Ganti jika rusak.
- Oleskan pasta isolasi langsung ke konektor.
- Pasang konektor.

Pemasangan busi menggunakan kunci torsi:

  • Torsi pengencangan (N • m): 10 N • m ˜ 1 kpm untuk ulir kering, tanpa gemuk/tanpa oli dan penyekat baru.
  • Kurangi torsi sebesar 1/3 untuk ulir berpelumas atau pada pemasangan kembali.
(Pengecualian: Busi dengan elektroda arde sejajar).
Selalu amati instruksi pada kemasan.

Busi Bosch Super Plus: bernilai untuk keterandalan biaya.

Didesain untuk kendaraan model lama dengan mesin karburator, Super Plus memiliki eletroda pusat heavy duty ,berinti tembaga dengan itrium yang ditingkatkan untuk pengapian andal dan umur pakai panjang. Juga termasuk elektroda arde nikel kromium profil-v dan resistor metal-glass fused untuk daya tahan.

Sekilas keuntungan Anda:

  • Peningkatan keunggulan dan ketahanan terhadap pengikisan pada busi hingga lebih dari 50% umur performa
  • Meningkatkan kemampuan dalam proses awal penghidupan mesin dalam kondisi cuaca dingin dan meningkatan kemampuan pengapian bahan bakar
  • Anti karat dan perlindungan korosi yang lengkap
  • Penekanan gangguan yang maksimum untuk pengoperasian radio dan semua peralatan elektronik yang andal

Busi Bosch Platinum Plus: performa premium, nilai luar biasa.

Dengan elektroda pusat dari platinum murni, disatukan dengan panas ke insulator perpanjangan secara unik, Bosch Platinum Plus dilahirkan untuk performa tinggi. Produk inovatif ini juga memiliki elektroda arde profil-v itrium runcing yang ditingkatkan untuk memastikan persyaratan tegangan pengapian rendah.

Sekilas keuntungan Anda:

  • Pengurangan pengotoran dan macet untuk penghematan bahan bakar optimal dan akselerasi
  • Peningkatan pembakaran, start lebih cepat dan akselerasi lebih lembut
  • Peningkatan efisiensi bahan bakar dan umur pakai 25 % lebih lama dibandingkan busi platinum standar
  • Start andal tanpa macet meningkatkan perlindungan engine

Busi Bosch Platinum-Iridium: didesain untuk performa terbaik.

Busi Bosch Platinum-Iridium memiliki elektroda tengah platinum dan iridium yang disatukan, kemudian disinter ke titik insulator perpanjangan, untuk menghasilkan performa yang luar biasa. Teknologi pengapian celah permukaan yang revolusioner dan empat elektroda arde itrium yang ditingkatkan melengkapi paket yang mengesankan.

Sekilas keuntungan Anda:

  • Umur pakai yang sangat panjang hingga 100.000 km
  • Menghadirkan percikan yang mungkin terkuat untuk pembakaran maksimum
  • Efisiensi dan kebersihan
  • Daya kuda yang optima tanpa peningkatan persyaratan tegangan
  • Menghambat keausan busi untuk umur performa mutakhir

Baik Itu saja penjelasan Busi dari produsen Bosch Jerman, kita lanjut busi bisa menjadi alat pengukur manual antara campuran bahan bakar dan angin pada ruang bakar mesin.



Selain menjadi komponen penting, busi juga bisa menjadi alat untuk mendiagnosa kondisi mesin pada kendaraan. Caranya hanya dengan melihat warna busi saat akan dibersihkan.

Dari tampilan warna pada kepala busi kita bisa melihat bagaimana kondisi mesin di kendaraan. Apakah mesin boros bahan bakar, normal, atau malah mesin terlalu panas.
Fungsi busi adalah untuk memercikan api ke dalam ruang pembakaran. Posisi kepala busi berada di dalam ruangan silinder head bersama dengan klep, warna kepala busi terbentuk akibat efek pembakaran, dan dari sini lah kita bisa melihat kondisi mesin kendaraan.

Busi dalam keadaan normal ditandai dengan warna cokelat keabu-abuan yang merata. Selain itu kondisi busi terlihat tidak ada penumpukan deposit atau kerak alias bersih. Busi dengan warna kuning menandakan kinerja mesin yang terlampau berat. Jika ujung elektroda terlihat abu-abu muda (terang) berarti campuran bahan bakar dan udara terlalu sedikit atau kurang asupan bensin.

Berbeda lagi ketika warna pada kepala busi terlalu gelap atau hitam pekat, hal ini menandakan campuran bahan bakar terlalu boros bensin atau bisa diartikan pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini bisa dikarenakan pemilihan tipe busi yang salah.

 
denibeon.binushacker.net Warna busi

Sedangkan bila mendapati kondisi busi dengan warna hitam basah atau beroli ini menandakan ada kebocoran pada sil klep yang biasa terjadi pada mesin 4 tak. Pengapian tidak benar yang diakibatkan oktan terlalu tinggi dan kerja mesin dipacu pada kecepatan tinggi juga menyebabkan busi overheating, hal ini biasanya ditandai dengan warna busi putih.
Sekian dulu pembahasan tentang busi kurang lebihnya mohon dimaafkan sekian wassalam......


Sumber :
http://www.otosena.com/fungsi-busi-pada-motor-dan-jenisnya/
http://id.bosch-automotive.com/in/parts_and_accessories_id_1/service_parts_5/spark_plugs_32/spark_plugs_51
http://www.otomania.com/read/2015/11/23/160939630/Cek.Kesehatan.Mesin.dari.Warna.Busi






 
 
 






Rabu, 07 Juni 2017

Sistem fuel Injection pada kendaraan

Sistem Fuel Injection Pada Kendaraan


Di era modern ini perkembangan jaman sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, tak luput sistem manual diubah dan disempurnakan oleh sistem terkomputerisasi, oleh karna itu dunia otomotif pun juga menerapkan sistem tersebut, agar kendaraan atau mesin dibuat seoptimal mungkin.

Kali ini saya membahas tentang sistem pengkabutan bahan bakar, yang sebelumnya kita kenal alatnya yaitu karburator, lambat laun karbu mulai sedikit demi sedikit di tinggalkan, dengan alasan kurang optimal dalam mengatur bahan bakar yang masuk keruang bakar dan menjadi penyebab polusi dimana karbu yang kaya akan bahan bakar atau disebut terlalu basah akan menyebabkan polusi udara dan proses menyetingnya masih manual.

Dan pada kali ini juga saya membahas tentang sistem pengkabutan bahan bakar yang lebih baik dari karbu, yaitu sistem Fuel Injection, oke langsung saja ke pembahasan berikut.

Sejarah Fuel Injection

Kurang lebih pada tahun 1922-1927 Robert Bosch telah menemukan sistem injeksi, dimana lahirnya sitem injeksi ini di awali Robert ketika dirinya berhasil merancang pompa injeksi untuk di terapkan pada mesin diesel putaran tinggi. Dari beberapa sumber yang ada, akhirnya injeksi pertama telah berhasil di ciptakan kurang lebih pada tahun 1939, dimana kala itu injeksi berhasil di realisasikan pada pesawat terbang bernama Messerschmitt BF-109.

 Messerschmitt BF-109

Seiring dengan suksesnya sistem injeksi di pesawat, barulah teknologi injeksi selanjutnya di kembangkan pada mobil mobil mewah, sepertihalnya produksi mobil buatan Jerman, Mercedes Benz 300SL 2T tahun 1957, Mersedes Benz 200 SE tahun 1958, dan ada juga mobil legendaris VW yang juga menerapkan sistem injeksi di era 67 an (1967).
Dari pesawat lanjut ke mobil, dari mobil lanjut ke kendaraan bermotor roda dua, dimana dari pabrikan Jepang sendiri, penerapan teknologi injeksi ini dilakukan hampir serentak, yanki kisaran tahun 1982. Penerapan sistem injeksi di R2 ini masih tergolong minim, dimana penerapan teknologi tersebut masih di aplikasi pada motor berkapasitas besar saja (moge) sepertihalnya kalau di pabrikan garputala (Yamaha) menerapkan injeksi pertama kalai pada Yamaha XJ750D, sedangkan pabrikan sayap tunggal (Honda) menerapkannya pada Honda CX500 turbo.

 Yamaha XJ750D

 Honda CX500 turbo

Dan hingga saat ini teknologi injeksi sudah marak dipakai pada motor-motor ber cc kecil seperti bebek, matic, dan sport dan lainnya.

Sistem Kerja Electronic Fuel Injection


Pada gambar di atas menunjukkan sistem pengabutan fuel infection elektronik “sederhana”, yang mana melibatkan banyak komponen, diantaranya :
  1. Sensor2 yang ditempatkan pada throttle body (TB), yaitu  (a) IAP (intake air pressure sensor) yang berfungsi mengukur tekanan udara yang masuk, (b) IAT (intake air temperature sensor) yang berfungsi mengukur suhu udara yang masuk, (c) TPS (throttle position sensor) yang berfungsi mengukur derajat bukaan klep kupu2 pada TB
  2. Throttle body (TB) adalah pintu masuk nya udara dari luar menuju silinder. Pada saat udara mengalir melalui TB, kondisinya diukur oleh IAT dan IAP. Sedangkan besarnya volume yang mengalir ditentukan oleh besarnya sudut TPS.
  3. Bypass valve adalah klep/katup yang mengatur jumlah volume udara yang masuk saat kondisi idle/stasioner
  4. Fuel filter + fuel pump adalah pompa bensin yang bertugas menjaga tekanan bensin sesuai dengan yang ditentukan.
  5. ECU (engine control unit), suatu perangkat elektronik yang mampu menghitung/memperkirakan masa udara yang masuk, menentukan masa bensin yang harus dikeluarkan, menentukan waktu pengapian, memberikan sinyal indikator/kerusakan dll. Intinya ECU adalah perangkat elektronik cerdas yang mampu mengolah beberapa masukan untuk memberikan keluaran/aksi/action yang tepat dalam rangka meningkatka kualitas pembakaran.
  6.  Injector adalah perangkat yang mampu menyemburkan bensin dalam bentuk kabut, dengan volume yang terukur,  sesuai sinyal yang diberikan ECU
  7. Fuel Cut sensor (atau mungkin sama dengan bank angle sensor/lean angle sensor) yantu sebuah sensor yang berisi pendulum yang berfungsi untuk mematikan ECU saat motor terjatuh (diam pada sudut kemiringan tertentu, sekitar 60 derajat, minimal selama 5 detik).
  8. Discharge pump adalah bagian dari injector yang berfungsi mengendalikan tekanan dalam injector, dengan cara mengalirkan sebagian bbm bertekanan kembali ke tangki
  9. Ignition coil, berfungsi meningkatkan tegangan pengapian yang diberikan ECU, dari 400V menjadi 20 kV, yang akan digunakan untuk memantik nyala api busi.
  10. Engine temperature sensor (ETS), sensor yang berguna untuk mengetahui suhu engine yang sangat berguna dalam mendukung fungsi engine management, jika dingin maka  ECU akan meng”ON”kan cuk otomatis.
  11. Crankshaft position sensor, ini adalah sensor yang paling utama dan fital, yang memberikan informasi sudut putaran crankshaft/engine, yang menentukan semua periode kerja dari ECU
  12. Oksigen sensor, adalah sensor yang mendeteksi kandungan o2 yang tersisa dari gas buang yang mengiformasikan kualitas pembakaran ke ECU. Jika O2 lebih banyak dari std maka pembakaran berlangsung pada kondisi campuran miskin, ECU harus memerintahkan injektor untuk menyemprotkan bbm lebih banyak lagi, begitu pula sebaliknya.
  13. Catalys/catalitic converter (bukan bagian dari sistem FI) berguna untuk menetralkan gas beracun dalam gas buang sebelum keluar ke alam bebas
  14. Fuel tank, tangki besin, biasanya desainnya spesifik untuk sistem injeksi, karena di dalamnya terdapat pompa bensin.
Itulah elemen2 yang mendukung sitem EFI baik secara langsung mupun tidak langsung. Sekarang mari kita bahas prinsip kerjanya:

1. Saat baru dinyalakan, biasanya mesin dalam kondisi dingin dan kondisi ini diketahui oleh ECU berdasarkan informasi dari Engine temperature sensor (ETS). ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan bensin lebih banyak, mirip dengan penggunaan choke saat menstarter engine di pagi hari. Putaran mesin meninggi dan semakin menurun seiring dengan kenaikan suhunya. ECU juga mengatur bukaan bypass valve untuk mengatur supplay udara pada saat pemanasan mesin dalam kondisi stasioner. Kira seperti ini sensor suhu mesin ETS


Posisinya biasanya di silider atau di head di jalur cairan pendingin (water cooled), dan tegangan (V) yang diinformasikan ke ECU


Atau bisa berujuk tabel berikut.



Jadi ECU akan menerjemahkan tegangan tersebut sebagai besaran suhu, kemudian data suhu ini digunkan untuk mengeksekusi putasan bagi injektor dan bypass valve (ISC). Posisi bypass valve (ISC /idle switch control) seperti tampak pada gambar ini.


2. Pada saat normal, handle gas akan mentransfer gerakan tangan lewat kabel throttle (kabel gas), menjadi bukaan kupu2 (throttle valve). Bukaan ini disensor oleh TPS dan memberikan informasi mengenai derajat bukaan klep kupu2 kepada ECU. Bentuk TPS dapat diliihat dalam gambar berikut, bentuk dalamnya.


sedangkan bentuk luarnya seperti ini.


Dan posisinya terletak di TB dengan poros yang terkoneksi dengan klep kupu2.


 Dan sensor TPS ini akan mengirimkan sinyal ke ECU berupa tegangan seperti gambar berikut.


Dan oleh ECU tegangan yang dikirimkan TPS ini akan diartikan sebagai banyaknya volume udara yang masuk, karena volume udara yang masuk ditentukan oleh luasnya area yang terbuka dikalikan dengan kecepatan aliran udara yang melalui TB. Pada salah satu gambar di atas telah terdapat penampakan dari TB, akan tetapi akan lebih jelas jika melihat gambar berikut. 


Dan oleh ECU tegangan yang dikirimkan TPS ini akan diartikan sebagai banyaknya volume udara yang masuk, karena volume udara yang masuk ditentukan oleh luasnya area yang terbuka dikalikan dengan kecepatan aliran udara yang melalui TB. Pada salah satu gambar di atas telah terdapat penampakan dari TB, akan tetapi akan lebih jelas jika melihat gambar berikut.



Jadi banyaknya bensin yang akan disemprotkan oleh injektor tergantung dari durasi sinyal mulai dari “ECU switches on ” sampai  “ECU switches off”, atau sepanjang panah waran merah dalam satuan mili detik (1/1000 detik). Sedangkan bentuk dari injektor secara umum adalah sebagai berikut.


Tegangan yang berasal dari ECU akan diumpankan ke bagian koil selenoid (selenoid coil no.9) yang bersama-sama dengan core spring (pegas pengembali no.4) menghasilkan gerakan core (poros) naik dan turun. Jika naik maka lubang di director (pengarah akan terbuka dan sebaliknya. Durasi bukaan ini dan tekanan bensin yang berasal dari fuel pump, akan menentukan banyaknya bensin yang disemprotkan.
Kemudian perhatikan grafik tadi (durasi injektor), di gambar tsb diinformasikan bahwa injektor bekerja setelah klep-in terbuka.

Oke sekian dulu pembahsan tentang EFI semoga bermanfaat, Terimakasih.........


Sumber : 

http://cicakkreatip.com/2014/08/17/sejarah-teknologi-fuel-injeksi-kapan-sih-injeksi-di-terapkan-di-motor/
https://motogokil.com/2014/01/04/lebih-rinci-tentang-prinsip-kerja-sistem-efi-electronic-fuel-injection-pada-motor/


Selasa, 06 Juni 2017

Sistem Pengkabutan Bahan Bakar Pada Kendaraan (Karburator)

Sistem pengkabutan Bahan Bakar Pada Kendaraan (Karburator)

 
Pada kendaraan roda dua atau roda empat sekalipun, memiliki sistem pengkabutan atau disebut karburasi. Dimana bahan bakar yang mengalir dan udara yang terhisap oleh box air filter menyatu dan menjadi kabut atau seperti uap, dan pada kali ini saya akan membahas tentang alat pengkabutan tersebut.

Sejarah Karburator

Karburator atau biasa disebut karbu saja ditemukan pada tahun 1885 oleh Karl Benz, dan dipatenkan pada tahun 1886, dan pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama Janos Csonka dan Donat Banki juga mendesain alat serupa, Frederick William L dari birmingham inggris yang pertama kali bereksperimen alat tersebut pada mobil, dan pada tahun 1896 ia membangun sebuah mobil dengan saudaranya untuk pertama kalinya mobil di inggris berbahan bakar bensin, bersilinder tunggal bertenaga 5 HP dan merupakan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion).

Setelah melihat hasil yang kurang memuaskan mereka mencoba membangun mesin 2 silinder inline dan mendesain ulang karbu, dan memiliki hasil yang lumayan memuaskan mobil dapat berjalan hingga 1600 km atau 1000 mill pada tahun 1900, dalam hal ini merupakan suatu kemajuan penggunaan karbu pada bidang otomotif.


Fungsi karbu

Adapaun fungsinya mencampurkan antara bahan bakar dengan udara dan disalurkan ke dalam ruang bakar melalui inlet port, dan disitulah perlunya ketepatan dalam hal penyetelan karbu tersebut, agar hasil pembakaran sempurna.
Jika kurang tepat dalam penyetelan dan karbu kotor dan tidak berfungsi dengan baik, maka mesin akan boros dan susah dihidupkan, oleh karna itu karbu tidak luput dengan perawatan seperti pembersihan komponen didalamnya, secara teori dalam penyetelan karbu haruslah optimal dalam perbandingan Air Fuel Ratio(AFR) nya, sebagai contoh 1:16 dimana 1 gram bensin dan 16 gram udara, tetapi tidak semua bengkel memiliki AFR Meter jadi untuk cara manualnya memakai feeling, keyakinan, kopi dan rokok untuk menyetingnya.

Komponen Karbu

Karbu memiliki komponen yang lumayan kecil-kecil jadi harus ekstra hati-hati dalam proses pembersihan karbu atau service karbu, langsung saja penjelasan tentang komponennya.


  • Mangkuk karbu(Float Chamber) : Merupakan wadah atau tempat bahan bakar ditampung oleh karbu, dimana bensin mengalir dari pom bensin ke tanki, lalu dari tanki mengalir jauh melewati lika liku selang bensin dan filter bensin dan bermuara di mangkuk tersebut.
  • Klep atau Jarum Pelampung : merupakan pengatur banyaknya bahan bakar yang masuk ke mangkuk karbu, jika bensin sudah terisi penuh maka alat tersebut berfungsi sebagai stopper, agar tidak luber dan terbuang sia-sia.
  • Pelampung(Float) : pelampung ya ngapung, klo bensin sudah penuh otomatis ya ngapung dan dan jarumnya nutup deh.
  • Skep : memiliki 2 jenis yaitu Skep konvensional dan skep Vacum dimana keduanya memiliki fungsi yang sama dan berbeda sistem kerjanya, pada skep biasa atau disebut konvensional sebagai pengatur buka tutup bukaan gas yang terhisap menuju ruang bakar, pada skep vacum dimana skep tersebut akan terangkat apabila ada kevakuman didalam karbu tersebut, jadi untuk pengatur buka tutupnya menggunakan Katup kupu-kupu.
  • Pemancar Jarum(Head Nozzle) : Komponen ini memancarkan seberkas bensin, pada waktu skep terangkat.
  • Jarum Skep(Jet Needle) : bentuk fisik emang saat berpengaruh, dimana bentuk dari jarum sendiri memiliki karakter dan sifat, walaupun fungsinya untuk mengatur besarnya semprotan tetapi masing-masing bentuk berbeda.
  • Pemancar Besar(Main Jet) : memiliki ukuran yang beragam dan memiliki model bentuk yang berbeda pada jenis-jenis karbu yang berbeda pula, fungsinya memancarkan bensin pada saat gas tinggi.
  • Pemancar Kecil(Slow Jet) : sama seperti Main Jet, memiliki ukuran dan bentuk yang beragam, dan fungsinya memancarkan bensin pada gas rendah atau langsam.
  • Sekrup Gas(Throttle Gas) : Berfungsi mengatur skep gas pada keadaan langsam, dan sebelum di gas.
  • Sekrup Udara(Air Screw) : Berfungsi mengatur bukaan udara yang masuk dan tercampur dengan bensin, dan biasa di putar pada saat penyetelan udara.
  • Katup Choke(Choke Valve) : Berfungsi menutup udara masuk dan biasa digunakan pada kondisi start awal mesin dinyalahkan, yang jelas agar becek hehehe.....
  • Venturi : Merupakan Ukuran dari Karbu itu sendiri, dimana posisi venturi itu didepan,  tersambung dengan karet karbu, diikat dengan klem dan terkoneksi dengan intake, fuangsi nya ya mengalirkan dari karbu ke intake hingga kedalam ruang bakar.
  • Velocity : merupakan moncong dari karbu posisinya dibelakang, dan fungsinya menghisap udara masuk seperti mulut lagi ngangap hehehe.... 

Jenis-Jenis karbu

Dalam Jenisnya karburator dibagi berdasarkan aliran udara, barrel, dan venturi.
  • Aliran Udara
Dalam karbu memiliki arah aliran udara, yang pertama ini ialah karbu berjenis Side Draft atau disebut karbu dengan arus datar, dalam hal bentuknya sederhana tetapi memiliki kekurangan yaitu membutuhkan ruang dari mesin, karna letaknya dibelakang atau di depan mesin dan disesuaikan dengan intakenya.


Side Draft

Lalu ada pula yang dimana arus alirannya naik atau disebut Up Draft, karbu yang satu ini mengalirkan dari arah samping menuju keatas, tapi kekurangngannya yaitu melawan arus gravitasi, sehingga kecepatan aliran udaranya menurun.


Up Draft

Dan yang terakhir ini ialah lawan arah dari up Draft yaitu down Draft, dari konstruksinya rumit dan membutuhkan ruang mesin yang tinggi, karna posisi karbu tersebut ada diatas mesin, dan kelebihan dari karbu tersebut ialah karna arah dari karbu tersebut dari atas kebawah atau vertical jadi kecepatan alirannya dibantu oleh gravitasi dan semakin bertambah.

  • Barrel

Lalu ada pula yang membedakan jenis karbu satu dengan yang lainnya, dimana jumlah venturi dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

Single Barrel Type : Karbu ini hanya memiliki 1 saluran venturi, untuk mengalirkan udara.

 


Karbu yang memiliki 2 buah venturi, yang pertama Primary venture dan Secondary Venture, dan sama-sama mengalirkan udara masuk.



  • Venturi

Dan yang terakhir ini dibedakan menurut kerja venturi, dan memiliki 2 macam yaitu :

Fixed Venturi



Dimana karbu tersebut memiliki venturi yang tetap dan tidak berubah.

Variable Venturi



Untuk jenis ini memiliki Venturi yang dapat berubah-ubah, atas dasar kevakuman mesin dan pergerkan kabel.

Sumber : http://otorider.net/jenis-karburator-sepeda-motor-dan-fungsinya/
http://onotomotif.blogspot.co.id/2016/01/fungsi-dan-jenis-jenis-karburator.html
https://otomaster.wordpress.com/2011/01/11/fungsi-dan-cara-kerja-karburator/