Kamis, 20 April 2017

Cornering @Sentul International Karting Circuit

Cornering@Sentul International Karting Circuit
Seringkali Cornering di aspal jalanan umum, Akhirnya saya Berangkat dari kesadaran ini ingin Mencoba merasakan aspal dari sirkuit yang katanya lebih safety jika Crash, yaitu Sentul International Karting Circuit Bogor. Ternyata sirkuit tersebut lebih ditujukan untuk sirkuit gokart, akan tetapi motor pun bisa masuk dan latihan disana baik mini moto hingga motor gede, pasti tidak akan cocok apabila moge seperti  4 silinder untuk turun disana dan akan tetapi lagi tergantung dari orangnya masing-masing, karna sirkuit tersebut lebih sering untuk menikung dan memiliki lurusan yang pendek, tidak seperti kakaknya Yaitu Sentul Internasional Circuit atau biasa disebut Sentul Gede disana tidak hanya untuk motor tapi mobil pun bisa turun.

Sentul International Karting Circuit

Sirkuit ini amat cocok buat melatih skill dan membiasakan diri dengan performance riding.
START/FINISH STRAIGHT; straight ini mungkin hanya berjarak sekitar 150 meter, jika berhasil keluar dari turn 14 dengan cepat maka masih bisa menyentuh gir 4 sebentar sebelum engine brake menuju turn 1.

TURN 1 ; Engine brake ke gir 3 sambil rebah ke kanan, hati2 jangan sampai bablas ke rumput.

TURN 2 & TURN 3 ; Downshift ke gir 2 sebelum masuk turn 2, rebah ke kiri dan jangan terlalu cepat, keluar turn 2 dan buka gas sebentar, masuk turn 3 dengan gir dan cara yang sama. Saya biasa menganggap dua tikungan ini sebagai sebuah tikungan dengan dua Apex (Titik fokus), sehingga posisi badan tetap berada offset kekiri dari mulai keluar turn 2 sampai masuk turn 3.

TURN 4 ; Biasa masuk tikungan kekanan ini dengan gir 3 karena lebih cepat dari dua turn sebelumnya, hati2 karena ada permukaan yang tidak rata disekitar Apex tikungan ini. Keluar tikungan ini dengan gir 3, buka gas penuh tanpa naik gigi sebelum masuk turn 5.

TURN 5 ; Tutup gas pada gir 3 sesaat sebelum masuk tikungan ini dan biarkan engine brake mengendalikan bagian belakang motor disepanjang tikungan, lalu buka gas kembali saat keluar.

TURN 6 ; Rem dan engine brake ke gir 2 lalu rebah ke kanan. Biasa saya lakukan
late Apex agar motor tetap pada lintasan dan tidak keluar dari aspal, karena tikungan ini cukup patah

TURN 7 ; Tikungan ke kiri ini cukup panjang lakukan upshifting ke gir 3 di tengah tikungan. Perhatikan sepatu anda, kadang ikut bergesek dengan permukaan aspal.

TURN 8 ; Tutup gas pada gir 3, rebah ke kiri, kemudian buka gas kembali saat keluar tikungan.

TURN 9 & TURN 10 ; Dua tikungan ini cukup lambat. Masuk turn 9 dengan gir 2, sampai dengan keluar dari turn 10. Buka gas seawal mungkin saat keluar tikungan karena menuju ke bagian cepat dari sirkuit ini.

TURN 11 ; Gas penuh selama melewati tikungan ini, karena untuk mendapatkan rebah yang enak di R12

TURN 12 ; Engine brake ke gir 2 dan kemudian masuk ke tikungan paling lambat ini. Banyak rider yang out di tikungan ini, bahkan rider road race sekalipun. Boleh dibilang yang tersulit di sirkuit ini.

TURN 13 ; Lumayan mudah dan dilalui dengan gir 2.

TURN 14 ; Tikungan yang menentukan karena kemudian disusul oleh Start/Finish Straight. Masuk dengan gir 2, rebah ke kanan, kemudian usahakan keluar tikungan dengan bukaan gas yang seawal mungkin. Jika keluar dengan lambat maka tidak akan sempat mencapai gir 4 di ujung straight.
Sewa perhari di mulai dari jam 8.00 - 17.00 di hari kerja, klo weekand kayaknya di pake buat Event. Tapi Konfirmasi dulu ajah sama pihak sentul kalo mau latihan di hari Sabtu - Minggu
Untuk biayanya  1 motor 1 paddock atau tempat istirahat, bongkar-bongkar, dan setting-setting itu dikenakan Rp250.000 kecuali untuk cc >250 dikenakan Rp300.000.
 
Note : SAFETY RIDING di WAJIBKAN

Sekiranya Benda-benda dimotor yang harus dilepas atau ditutup yaitu lampu depan atau lampu utama, lalu lampu belakang, nah untuk yang opsional saya lepaskan headlamp, cover body kiri kanan, saya masih menggunakan footstep standar bawaan motor dan stang yang telah ditekuk-tekuk agar lebih enak pada saat menikung, tetapi saya lupa melepaskan plat nomor belakang dan menutup lampu belakang tapi yasudahlah gak papa, dan juga karna pertama kali cornering di siang hari jadi sangat haus dan juga keringat yang bercucuran sampai-sampai kaca helm saya buka.
Berikut penampakan waktu saya turun dengan teman-teman






Dari pengalaman cornering disirkuit ini saya benar-benar merasakan bahwa skill riding saya berantakan, apalagi harus membaca terlebih dahulu karakter sirkuit dan racingline nya, untuk body position saya sendiri mengalami perubahan akan tetapi amat susah rasanya untuk merasakan kneedown, dikarnakan aspal tikungannya miring jadi tidak seperti dijalan umum yang rata, entah perasaan saya atau memang benar tikungannya dirancang seperti itu.
Untuk perdananya saya turun dengan yamaha byson yang telah di upgrade menjadi 200cc tetapi untuk ban sendiri saya memakai ukuran 110/70 depan, di velg 2,5 inch dan 130/70 belakang, di velg 3,5 inch ban FDR sport xr evo dengan kompon medium.

Nah ini Penampakannya

Setelah sudah lama turun yang pertama kalinya, akhirnya saya merasa ketagihan dan akhirnya saya turun lagi untuk kedua kalinya dengan beberapa ubahan seperti stang saya ganti punya ninja r, karna stang sebelumnya terlalu lebar hingga sulit untuk bodyposition yang benar, disektor mesin berhubung jebol saya upgrade jadi 220cc, lalu knalpot saya ganti yang sebelumnya pakai akralingga, dan disektor kaki-kaki saya ubah ukuran ban dan memakai ban soft kompon corsa r46, dengan ukuran 120/60 depan dan 150/60 belakang wiiihh lebar juga ya, lalu Footstep underbone merk nui racing agar lebih enak posisi kaki dan ini penampakannya pada saat saya turun untuk kedua kali.




Nah jadi lebih pede dengan ukuran kaki-kaki yang mantap hingga bisa lebih miring lagi, serta sudah belajar racingline dari sebelumnya jadi tidak begitu kaget lagi.
Oke sekian pengalaman saya apabila ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya.
terima kasih

Refrensi : https://hmmpolinema.wordpress.com/2014/09/25/the-big-5th-in-sentul-international-karting-circuit-2014/
http://balapmotor.net/nasional/denah-sirkuit-indoprix-2013
17racing.wordpress.com 
    

Rabu, 19 April 2017

Mengenal Ban Kendaraan



Mengenal Ban Kendaraan

Pada kendaraan roda dua maupun roda empat, ban adalah salah satu komponen yang sangat penting, karena berhubungan langsung dengan aspal jalanan. Pada komponen itulah kenyamanan, keselamatan, pengendalian, akselerasi, pengereman dan berapa luas area tapak ban yang menempel pada jalan akan memberikan keamanan pada pengendara.

UKURAN
Ukuran pada ban terdiri dari dua jenis yaiut ukuran metric dan inchi

Metric
80/90-17 memiliki arti: Ban ini memiliki lebar 80mm dengan tinggi dinding ban 72mm dan menggunakan velg ukuran 17 inchi.


Ini penjabarannya:
80 [lebar ban dalam satuan mm] : adalah ukuran bagian terlebar dari ban dengan nilai +/- 80mm.
90 [Aspek rasio] : adalah  persentase dari lebar ban atau sama dengan 80 X 90% = 72mm.
17 [diameter velg] : adalah ukuran diameter velg yang harus digunakan.

Inchi
2.75-17 memiliki arti: Ban ini memiliki lebar 2,75 inchi dengan tinggi dinding 2.75 inchi dan menggunakan velg ukuran 17 inchi.


Ini penjabarannya:
2.75 [lebar ban dalam satuan inchi] : adalah ukuran bagian terlebar dari penampang ban dengan nilai +/- 2.75 inchi dan tinggi 2.75 inchi.
17 [diameter velg] : adalah ukuran diameter velg yang harus digunakan.




TWI [TREAD WEAR INDICATOR]

Ini adalah simbol untuk menunjukan batas pemakaian ban. Tandanya berupa tonjolan pada sela-sela patern ban dan tanda segitiga yang tertera pada dinding ban. Hal ini menunjukan batas keausan tread yang diijinkan oleh produsen untuk menjamin performa ban, jika keausan tread sudah mencapai tanda ini maka sebaiknya ban segera diganti.

TUBELESS/TUBE TYPE


Tubeless: adalah jenis ban yang aplikasinya diperbolehkan tanpa menggunakan ban dalam dengan ketentuan harus menggunakan velg castwheel type tubeless dengan ukuran yang sesuai dengan ban nya dan harus menggunakan pentil khusus tubeless.
Tube Type: adalah jenis ban yang pada aplikasinya harus menggunakan ban dalam.

LOT NUMBER


Lot number adalah kode yang menunjukan waktu diproduksinya ban tersebut.
Umumnya terdapat 4 angka yang menunjukan minggu dan tahun. Dua angka depan menunjukan minggu dan dua angka akhir menunjukan tahun.
Kalaupun ada ada yg lebih dari 4 huruf atau terdapat huruf lain didepannya, 4 angka terakhir tetap menunjukan minggu dan tahun.
Angka 2607 pada gambar memiliki arti: ban diproduksi pada minggu ke 26 tahun 2007

SPEED SIMBOL & LOAD INDEX



Kode ini untuk menunjukan batas kecepatan maksimun dan beban maksimum yang dianjurkan.
Kode 41P artinya: beban maksimum untuk ban tersebut adalah 145 kg dan kecepatan maksimum untuk ban tersebut adalah 150 km/jam
kode 41: untuk beban maksimum 145kg
kode P: untuk kecepatan 150 km/jam

INDEX BEBAN                  INDEX SPEED
KODE    BEBAN                KODE   
SPEED
30        106 kg                B
                  50 km/jam
31        109 kg                C
                  60 km/jam
32        118 kg                D
                  65 km/jam
33        115 kg                E
                   70 km/jam
38        132 kg                F          
        80 km/jam
40        140 kg                G          
       90 km/jam
41        145 kg                J          
         100 km/jam
42        150 kg                K          
       110 km/jam
43        155 kg                L          
        120 km/jam
44        160 kg                M          
        130 km/jam
45        165 kg                N          
        140 km/jam
46        170 kg                P          
         150 km/jam
47        175 kg                T          
         190 km/jam
48        180 kg                U          
        200 km/jam

ANAK PANAH



Anak panah menunjukan arah putaran ban, agar ban berfungsi dengan baik.

KOMPON BAN




Pada umumnya, kompon ban memiliki tiga jenis karakter, yakni hard, medium, dan soft.


Ketiga karakter kompon tersebut menentukan fungsi dan daya tahan masing-masing. Semakin lunak maka daya cengkramnya makin baik, namun tidak tahan lama, sebaliknya semakin keras umurnya makin panjang, tapi disatu sisi daya cengkramnya tidak sebaik kompon lunak.


Refrensi : http://ammots.weebly.com/blog/kenali-ban-motor-kita-arti-kode-dan-simbol-ban-motor
http://www.otomania.com/read/2016/06/23/092500930/Kenali.Karakter.Kompon.Ban.Sepeda.Motor

Cornering @MONASCO


Cornering @MONASCO


Disini ane akan coba sedikit menjelaskan tentang Monas Cornering ada yang menyebut mereng mereng ato lebih di kenal adalah Monasco

Sebenernya MONASCO itu adalah nama KOMUNITAS MOTOR tapi bukan geng motor, yang dulunya suka berkendara mengelilingi sekitaran kawasan monas sekedar menyalurkan hobby cornering.Jadi MONASCO itu bukan nama tempat at
aupun jalan yang sering ente denger.

Dan MONASCO adalah bukan sarana/tempat buat uji nyali ato balapan liar seperti yang diliat orang awam.


Track Monasco

Pehobby cornering jelas berbeda dengan pembalap liar yang saling beradu cepat mencapai garis finish. Dalam cornering yang dicari adalah bagaimana melakukan proses membelok dengan skill yang sudah dilatih sebelumnya.
Jam terbang dan latihan itu menentukan bro, jadi jangan samakan pehobby cornering dengan mereka yang sekedar meniru cara cornering, atau mereka yang sehari-hari naik mobil dan baru mencoba cornering sesekali saja..” demikian penuturan seorang pehobby yang berasal dari Bandung. Sayangnya, ketika melakukan proses latihan, sering terdapat para pengendara “alay” yang ingin ikut-ikutan cornering dengan skill seadanya, bahkan sering menantang kebut-kebutan. Hal ini sangat disesalkan oleh para pehobby cornering karena anggapan orang awam terhadap mereka menjadi rusak karena ulah oknum “alay” yang tidak bertanggung jawab.


Contoh Alay yang tidak Safety

Jadi bedakan dulu antara kegiatan balap liar dengan hobby cornering. Balap liar berarti adu kebut mencapai titik finish secepat-cepatnya..dan dilakukan di jalanan umum. Sementara…hobby cornering tidak mengejar garis finish, namun menikmati proses berbelok dengan menerapkan skill. Nah, jelas kan bedanya..!!
Namun terkadang orang awam menyamaratakan antara kegiatan balap liar dan hobby cornering
.
Cornering membutuh skill,
tidak seperti alay yang cuma modal nekat dan gaspoll
Maen maen di monas itu NYALI AJA GAK CUKUP !!!!

Hobby ini termasuk salah satu hobby ekstrim, maka dari itu sebenernya ada peraturan tidak tertulis seperti hal dalam hal safety gear dan tata cara bermain disitu :
·         Full Face Helmet
·         Celana Panjang
·         Sepatu
·         Lampu yg terang
·         Lampu Sein Wajib Nyala
·         Tidak boleh memotong racing line lawan di tikungan
·         Untuk overtaking hanya diperbolehkan di trek lurus
·         Protektor Dengkul - Protektor Siku - Body Protektor [klo ada]

Contoh Memakai Safety Gear

Dan jangan lupa ini bukan sirkuit yang pinggirannya ada gravel jadi seandainya crash ente akan nyangkut di trotoar ato ke penonton ato nyangkut di pohon.

Kalo ada yang bertanya kenapa tidak maen di sirkuit??
*Sirkuit terdekat dari Jakarta adalah Sirkuit Sentul , klo dari jakarta relatip jauh perjalanan kurang lebih 2 jam, blom kalo ketemu macet untuk latihan bayarnya 200-300rb satu motor sehari penuh.

Itukan jalan umum gan,menganggu pengendara yang laen dong ??
ya .. itu memang jalan umum. maka dari itu yang sudah biasa maen di situ pun akan paham kapan waktunya maen [biasanya diatas jam 11 ato jam 12 malam]

Ane kalo malem minggu juga suka nongkrong disono gan tapi yang maen kok kacau yaa .. banyak alayy
tidak disarankan untuk ikut main di malam hari libur
-malam sabtu
-malam minggu
-dan malam2 besok hari libur nasional
mengingat untuk malam malam itu terlalu banyak yang uji nyali tanpa memikirkan keselamatan dirinya sendiri yang hanya memakai celana pendek tanpa sepatu dan tanpa helm ... wow ... sakti ...

Dan sekarang ditambah dengan orang-orang ababil yang mulai datang dan bermain disana tanpa memakai pengaman, untuk diri mereka saja mereka gak mengamankan, gimana kalo kenapa-kenapa, dan ulah ababil ini membuat monasco kacau banget, dari freestyle ditengah jalan, sampai bermain tanpa safety gear, minimal helm aja gak kepake di atas kepala.., dan mereka bermain dimonas melupakan aturan terakhir diatas, no overtaking / gak boleh salip/potong2an di tikungan..

Dan dr sini monas mulai dilihat sama orang awam tmpt balapan, padahal dulu monasco tmpt bermain berlatih cornering yang aman-aman aja kok.. toh yang "ngerti" main disana sadar akan kemampuan pribadi, motor, dan sekali lagi menyayangi anggota tubuhnya.

Dahulu awal mulai ramai bin krodit di monas pernah dikumpulkan oleh temen temen penghobby cornering di monas yang memang aktif disitu. Waktu itu dikumpulkan untuk membahas soal monas dan rider2 ugal2an/alay yg mulai bikin monas jd kurang sedep. itu merupakan salah satu wujud kepedulian pehobi cornering untuk tetap menjaga tempat yang pada awalnya dibuat untuk mereng2 supaya tetap bisa dinikmati gimana aslinya, bukan jadi ajang balapan, bukan jadi ajang alay2an seperti yang terjadi sekarang ini. tapi sepertinya kok tidak mempan yaa
...


Ini hobby berbahaya bagi yang mau coba coba ane sarankan jangan pas weekend
pilih lah pas hari kerja [malam] dan diatas jam 11/12 malam
gunakana safety gear yaa ...

Klo ngikutin peraturan, ini memang menyalahin aturan
dengan dalih dan alasan apapun kebut kebutan dijalanan umum adalah salah dan di Undang-Undang no.22 tahun 2009 udah jelas.

Seperti banyak orang bilang,
Orang Jakarta itu kurang hiburan
mall doang banyak,
tempat dugem banyak, tempat karaoke banyak ,tempat pijit ++ banyak , tapi kok gak punya Sirkuit dalam kota

Kalo bagi ane pribadi MONAS itu ane jadikan tempat hiburan yang telah tersedia banyak aneka kuliner, nasgor-bakpao-satepadang-bakso-ketoprak-otak2-kopi tentu nya.

Dan yang kesitu bermacem macem dari motor bebek-matic sampe moge pun ada.

Sekian sedikit ketikan ane ,mohon maaf klo ada pihak yang tersinggung atau tersakiti, tidak ada niat untuk menyakiti ente ente semua.


Cornering @Monasco With Kebo Bule (Test Speed)
 



Refrensi :